Sabtu, 24 November 2012

. . . . .

Yang awalnya indah belum tentu akhirnya juga indah.

Saya suka gerimis di sore hari, apalagi bila ditemani secangkir kopi. Syahdu. Indah.
Tapi tidak suka kelanjutannyanya. Karena setelah gerimis di sore hari, malam hari dipenuhi dengan laron beterbangan. Dan bisa dipastikan keesokan harinya lantai rumah dipenuhi sayap-sayap laron yang banyaknya bejibun, yang ‘kabur’ sana sini ketika disapu. Dan itu menyebalkan.
Sekian.


Jumat, 23 November 2012

Skandal Terselubung

Aslinya ni ye saya udah agak males baca novel-novel macam Harlequin. Tapi di persewaan buku deket rumah belakangan ini banyak banget nyetok novel-novel harlequin. Nggak tega deh lihat buku gress, dengan aroma kertas yang masih baru dianggurin begitu aja. Ya udah deh akhirnya tergoda untuk minjem. Yang saya pinjam kali ini adalah karangan Christie Kelley berjudul Skandal Terselubung.

Judul Asli                          : Something Scandalous
Judul Terjemahan       : Skandal Terselubung
Penulis                               : Christie Kelley
Genre                                  : Historical Romance
Target                                 : Dewasa
Terbit pertama kali    : 2010
Terbit di Indonesia     : 2012







Masa Lalu Yang Kelam
Setelah dibesarkan sebagai putri Duke of Kendal, Elisabeth mendapati kenyataan mengejutkan bahwa sang Duke ternyata bukan ayah kandungnya. Karena sang Duke tidak memiliki anak laki-laki, seluruh gelar dan harta kekayannya harus diwariskan pada satu-satunya pewaris prianya, seorang sepupu jauh yang hijrah ke Amerika bertahun-tahun lalu. Berusaha menghalangi pria itu menguasai seisi rumahnya, Elizabeth pun mati-matian mencari buku harian ibunya, demi mengungkap asal usul dirinya . . .

Masa Depan Yang Tak Terduga
Tiba di London dengan ketujuh adiknya, William Atherton berniat menjual segala harta warisannya dan kembali ke ladang miliknya di Virginia, serta menikahi tunangannya, secepat mungkin. Namun, seiring dengan usaha Elizabeth untuk mengenalkan William pada masyarakat bangsawan London, terlihat jelas bahwa keduanya ditakdirkan untuk bersama. Elizabeth pun membulatkan tekad untuk memenangkan hati pria yang tidak hanya dapat menjaga harkat nama keluarganya, namun juga hatinya . . .

Saya sudah mulai menyukai cerita di awal novel ini. Perjumpaan pertama antara William dan Elizabeth telah menghadirkan rasa tertarik di antara keduanya. Jadi dari awal emang udah muncul ketertarikan, berbeda dari tipikal novel harlequin yang seringkali bercerita tentang dua orang yang saling benci di awal namun berubah jadi cinta di akhir.

Saya sempat ikut deg-degan ketika Abigail, kekasih Will selama 5 tahun belakangan datang meminta Will untuk menikahinya. Takut aja kalau Will kembali lagi ke pelukan Abigail, sementara dia sudah sedemikian dekatnya dengan Elisabeth.

Saya menyukai novel ini karena pada dasarnya saya suka cerita yang berbau-bau kerajaan dan bangsawan dengan istananya yang megah. Romantis. Hehe. FYI saya menggambarkan Will seperti Pangeran William dan Elisabeth seperti Kate Middleton ^^

Tapi saya agak tidak suka dengan bagian akhir cerita ketika ELisabeth menyamar menjadi wanita panggilan dan menggoda Will untuk mencari tahu bagaimana sesungguhnya perasaan Will kepadanya. Dan meskipun Will mengetahui penyamaran itu, dia pura-pura tidak tahu dan menikmatinya. Ahhh klise dan terlalu biasa....



Kecil sihh,,,tapi......

Jangan pernah menyepelekan hal kecil! #selfnote

Kelihatannya sederhana, tapi ternyata bisa juga membawa pengaruh besar lho.
Saya ingat dulu waktu kuliah saya punya temen, namanya W. Kami hanya sekedar ‘kenal’ sih awalnya, semacam cuma ‘say hai’ kalo ketemu, angguk kepala saat papasan di jalan. Udah gitu doank, nggak pernah berhaha hihi ngobrol akrab ngalur ngidul. Hingga suatu hari kami berdua nggak sengaja duduk bersebelahan ketika sama-sama menunggu dosen di kampus. Waktu itu saya ngluarin roti buat ngganjel perut. Berhubung saya punya 2 roti, maka 1 roti untuk saya dan 1 roti lagi saya tawarkan padanya. Eh dianya mau. Trus kami mulai ngobrol deh sambil ngemil roti. And you know what? Semenjak saat itu, kalo kebetulan kami berdua ketemu di kampus, di jalan, atau di foto copyan, kami langsung heboh gitu, langsung cerita ini itu, ngobrol sana sini, ketawa haha hihi. Berasa kayak udah sahabatan lama sekali. See? “Cuma” gara-gara sepotong roti, bisa mengakrabkan dua orang.



Banyak juga contoh-contoh lainnya. Berawal dari si cowok bantuin temen ceweknya benerin motornya yang lagi ngambek, lirik-lirikan, semakin deket, trus berujung pacaran (pengalaman tetangga).

Jadi nggak salah donk kalo ada yang bilang hal besar itu pasti dimulai dari hal-hal kecil dulu?
Yaaa siapa tau juga, berawal dari duduk semeja waktu SMA, ntar gedenya bisa terjalin hubungan yang spesialll (ngarep banget....hehe,,pengalaman pribadi)

Hal-hal kecil terkadang juga bisa merusak segalanya.
Gara-gara lupa mematikan kompor misalnya, bisa-bisa berujung kebakaran.
Gara-gara saling bertatapan mata aja, bisa-bisa berakibat tawuran antar sekolah (serius lho ini)

Nggak heran deh,,ada ungkapan Kecil-Kecil Cabe Rawit.


Gambar dari : weheartit.com

Rabu, 07 November 2012

KalaKali

Judul  : Kala Kali
Penulis : Valiant Budi & Windy Ariestanty
Penerbit : Gagas Media
Cetakan pertama 2012



Aku merasa kembali menjadi balita, mengentak-entakkan kaki ke lantai sambil bertepuk-tepuk tangan gembira. Tidak ingin membuang-buang waktu, aku segera meniup lilin sambil berharap dalam hati akan ada lilin serupa untuk tahun depan, di atas sepotong kue yang dibawakan Ibu. AMIN
(Ramalan dari Desa Emas, Valiant Budi)

Setiap kali berulang tahun, aku semakin mendekati tempat asalku : ketiadaan. Ibuku bilang, dunia ini sendiri pun lahir dari ketiadaan. Karena lahir dariketiadaan, mengapa pula harus mencemaskan kehilangan? Ketiadaan itu meluaskan, kata Ibu, dan mempertemukan manusia dengan banyak hal, diantaranyan cinta.”Aku berharap bisa melindungimu dari patah hati. Tapi itu tak mungkin.”
(Bukan Cerita Cinta, Windy Ariestanty)

Kala Kali : Hanya Waktu yang Tak Pernah Terlambat adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis kenamaan Gagas Media, Valiant Budi dan Windy Ariestanty. Keduanya mempersembahkan sebuah cerita yang bermain-main sekaligus memberi ruang pada waktu.
*** 

Salah satu motivasi saya membaca novel ini adalah terteranya nama Windy Ariestanty sebagai salah satu penulis novel ini. Tau donk, mbak Windy? Yups, mbak Windy adalah editor di Gagas Media. Jadilah saya menaruh ekspekstasi tinggi pada novel ini.  Meskipun novel ini merupakan proyek duet 2 penulis, namun antara cerita yang satu dengan yang lainnya terpisah, tidak saling berhubungan.

Cerita pertama ditulis oleh Valiant Budi, bercerita tentang seorang gadis bernama Keni Arladi yang sebentar lagi merayakan ulang tahunnya yang ke-18. Dia ingin merayakan ulang tahun sendirian. Desa Sawarna menjadi pilihannya untuk “mengasingkan” diri. Suatu ketika dia menyusuri sebuah goa dekat desa tersebut, malang baginya, ketika akan keluar dari goa tersebut, dia pingsan di dalam goa. Untung ada seorang bocah yang menolongnya. Bocah itu bukan bocah biasa, dia bisa meramal masa depan. Ketika siuman dari pingsannya, Keni mendengar bocah itu berkata padanya “Kakak akan mati sebelum 18 tahun.”

Meskipun berusaha untuk tidak percaya pada ramalan itu, tetap saja rasa was-was menghinggapi Keni. Dia pun memutuskan segera meninggalkan desa Sarwana menuju rumahnya, Jakarta. Dalam perjalanan menuju Jakarta ini lah Keni mengalami berbagai kejadian yang ‘menyenggol’ maut. Mulai dari peristiwa makanan beracun, tersesat di hutan, kecelakaan yang menimpa truk yang baru saja ditumpanginya, hingga peristiwa kebakaran di rumah temannya di mana Keni ada di dalam rumah itu ketika terjadi kebakaran. Entah karena beruntung, atau memang Keni masih diberi Tuhan kesempatan untuk mencapai usia 18 tahun, yang jelas dia selalu lolos dari maut ketika peristiwa-peristiwa tadi terjadi. Puncaknya adalah ketika ternyata Keni masih bisa merayakan ulang tahun bersama ibunya yang telah lama berpisah darinya. Keni sangat lega karena ramalan tersebut tidak terbukti. Namun kelegaan Keni langsung pupus ketika sebuah fakta mengejutkan keluar dari mulut ibunya.  Apa yang sebenarnya dikatakan oleh Ibu Keni? Benarkah usia Keni berhenti di angka 18?

Cerita kedua berkisah tentang  Akshara, Bima (pacar Akhsara) , Bumi, dan Koma. Akshara mempunyai pacar seorang pengacara. Saking sibuknya, si pacar seringkali tidak bisa hadir dalam acara-acara penting Akshara, termasuk pada acara launching novel terbaru Akshara, parahnya lagi Bima sama sekali belum pernah membaca satu pun novel Akshara.  Hal tersebut mengundang cibiran dari Bumi, sahabat Akhsara. Katanya pacar tapi kok kayak gitu (kurang lebih seperti itu kali yaa...).  Bumi juga menduga kalau sebenarnya Akhsara tidak benar-benar mencintai Bima. Akshara jelas tidak setuju dengan apa yang diutarakan Bumi. Akshara pun ganti mencibir Bumi yang masih saja sendiri karena masih terkurung pada masa lalunya.

Bahkan Akshara mengajak Bumi untuk bertaruh.  Akshara bertaruh di saat ulang tahunnya nanti, Akshara masih tetap berpacaran dengan Bima, dan menantang Bumi apakah Bumi bisa membawa pacar di saat ulang tahun Akshara yang tinggal beberapa bulan lagi.
Siapa yang menang dalam pertaruhan tersebut? Lalu siapakah Koma?

 

Yah kurang lebih begitulah dua cerita dalam novel Kala Kali (maap kalau sinopsisnya nggak bagus. Saya masih pemula...hehe).
Dari kedua cerita tersebut saya pribadi lebih suka yang pertama. Ide ceritanya nggak biasa, cara berceritanya asik, ngalir, jadi nggak sabar untuk segera membuka lembar berikutnya. Dengan jalan cerita yang nggak mudah ditebak plus twist  yang oke banget di akhir cerita membuat saya tersenyum sendiri bahkan setelah selesai baca ceritanya. Jempol deh buat Vabyo.

Sedangkan untuk cerita yang kedua, kalau menurut saya pribadi sih, agak jauh dari ekspektasi awal saya. Ide ceritanya biasa, ya meskipun dikemasnya lumayan menarik sih. Tapi entah kenapa saya kurang suka. Mungkin karena bahasanya lebih ‘berat’ kali ya (buat otak saya tertutama...hihi). Yang saya suka dari cerita kedua ini adalah kalimat-kalimat ‘cantik’ yang terselip di dalamnya. “Setahuku, kalau laki-laki sedang jatuh cinta, ia mendadak bisa mengatur apapun yang rumit demi bertemu pasangannya.” ; “Karena mengalami kehilangan adalah bagian dari kembali kepada menemukan.”
 O ya, saya juga suka bagian tebak-tebakan kata baku dan tidak baku. Lumayan untuk menambah wawasan ^^

Kalau dari segi cover, saya suka banget. Kesannya agak-agak misterius, seperti judulnya : Kala Kali.

Rating :  3.5 dari 5


Senin, 05 November 2012

Menulis Fiksi Itu Seksi


Yang suka baca novel metropop, pasti kenal donk dengan mbak Alberthiene Endah (AE)? Si empunya novel Jodoh Monica, Dicintai Jo, I Love My Boss, Cewek Matre, Selebriti, Nyonya Jetset, dll. Juga si penulis biografi : Seribu Satu KD, Panggung Hidup Raam Punjabi, Titiek Puspa Never Ending Diva, Krisdayanti My Life My Secret, Anne Avantie Aku Anugerah dan Kebaya, Ani Bambang Yudhoyono ‘Kepak Sayap Putri Prajurit’, dan masih banyak lagi.

Yang sudah pernah baca karya-karyanya, pasti tahu gimana cara bertutur ala Mbak AE. Bahasanya renyah, mengalir, deskripsi tokoh dan settingnya jelas banget, bikin pembaca mudah ‘mengimajinasikannya’, plus ide cerita yang kita banget, yang mungkin sering kita jumpai di kehidupan kita. Novel pertamanya mbak AE yang saya baca adalah Dicintai Jo. Bikin nagih. Saking asyiknya baca, rela nggak tidur semalem buat ngelarin baca tu novel (beneran lho, ini nggak lebay. Bukan dibayar untuk promosi juga). Kalo untuk yang biografi sih saya belum pernah baca. Hehe

Saya, yang bercita-cita pengen jadi penulis (oke, baru sebatas cita-cita, belum ada realisasinya :P) seneng donk mbak AE ngeluarin buku berjudul “Menulis Fiksi Itu Seksi”. Isinya tentang trik menulis fiksi ala mbak AE. Agak ragu-ragu juga sih waktu mau beli. Secara ya, harganya 83 ribu. Kalo ditukar dengan novel, bisa dapet 2 novel tu (yang harganya dibawah 50 ribu tentunya...) Tapi karena yang nulis mbak AE  plus penerbitnya Gramedia, cukup menjadi jaminan lah ya untuk kualitas isinya.


Dalam buku “Menulis Fiksi Itu Seksi” mbak AE  menceritakan alasannya mengapa dia menulis, bagaimana dia mendapatkan ide-ide dari apa yang ada di sekitarnya, bagaimana dia menyimpan ide-ide itu di bank ide, bagaimana dia mempertahankan mood dalam menulis novel, apa yang harus dilakukan oleh bakal penulis untuk mulai merealisasikan keinginannya menulis novel, dan sebagainya.

Lumayan memberi gambaran tentang proses kreatif yang dilakukan mbak AE dalam melahirkan sebuah novel. Bisa jadi inspirasi buat yang pengen jadi penulis.

Bagian yang paling saya suka adalah bagian tentang mengembangkan gagasan utama ke dalam bentuk kerangka, yang berfungsi membantu kita untuk mengarahkan perjalanan dalam bercerita, serta catatan-catatan untuk merinci tokoh-tokoh dan karakternya, konflik, juga latar ceritanya.
Dan...oooo...ternyata begitu to caranya agar bisa menciptakan tokoh beserta karakternya, konflik, juga latar cerita yang bisa membangkitkan imajinasi pembaca.

Terima kasih mbak AE, telah berbagi pengalaman.

Sabtu, 03 November 2012

Malu Bertanya Sesat di Ongkos

Malu bertanya sesat di jalan. Itu berlaku kalo kita lagi nyari alamat. Ya kaliiiii...
Kalo malu bertanya sesat di ongkos? Itu berlaku kalo kita naik transportasi umum, g tau tarifnya, dan akhirnya keblondrok (bahasa Indonesianya keblondrok apa y?).
Itu yang saya alami kemarin.

Alkisah, kemarin saya ke Solo mau nyari buku, gegara toko buku Toga Mas deket rumah tutup begitu saja, entah pindah entah gulung tikar. Tapi kayaknya kalo pindah lokasi nggak mungkin deh soalnya nggak ada woro-woronya tu pindah ke mana, kemungkinannya ya gulung tikar kali ya?
Awalnya mau nyari buku di Gramed Semarang, tapi mengingat panasnya Semarang yang nggak santai, akhirnya pilihan jatuh ke Gramed Solo. Biasanya sih ke Gramed yang di Solo Square. Tapi kemarin pengen nyoba ke Gramed yang di jalan Slamet Riyadi.

Berangkat dari rumah jam 9 lebih, nyampe Solo sekitar hampir jam 11. Karena belum tahu lokasi persisnya, turun dari bus saya memutuskan naik becak aja, biar dianter langsung ke te-ka-pe.

Begitu turun dari bis ada tukang becak yang nawarin diri. Trus saya tanya “Ke Gramed Slamet Riyadi berapa Pak?” Bapaknya bilang “Gramed Slamet Riyadi? O bisa mbak, mari mbak” tanpa menjawab pertanyaan saya.

Bapak becak tadi mempersilakan saya naik becaknya. Sebelum naik, saya tanya lagi : “Sampe Gramed, ongkosnya berapa?”. Lagi-lagi bapaknya nggak nyebutin tarif, dia malah bilang “Iya mbak nanti.”
Biasanya sebelum naik becak kan ada tawar menawar tarif dulu kan ya? Kalo uda ada kesepakatan harga baru deh jalan. Dengan sedikit ragu, saya pun naik tu becak.

Sekitar 20 menitan sampailah di depan Gramed. Saya turun dari becak dan mengulurkan selembar dua puluh ribuan. Bapaknya menerima uang itu dan dengan ekspresi yang nyebelin banget bilang “Lho mbak, ongkosnya?”
“Ha? Emang ongkosnya berapa Pak?”
“30 ribu mbak”
Kaget donk saya, masak iya 30 ribu? Itu sih sama aja 3x lipat tarif bis AC Salatiga-Solo. Padahal ni ya belum lama ini saya naik becak, di Solo juga, dengan jarak tempuh yang nggak jauh beda, cuma 13 ribu kok, itu saya naiknya berdua sama adik saya malah, otomatis ngayuh becaknya juga lebih berat.  Lhah ini...masak 30 ribu???

Saya bilang ke bapaknya “Masak 30 ribu Pak? Mahal banget...”
“Iya mbak,,biasanya saya nganter ke sini juga segitu.”
Yakinnnnn saya empet banget sama tu bapak becak. Nyebelin bangeeeeet
Tapi karena males berlama-lama, saya kasih juga deh tambahan 10 ribu lagi.
Ah tau gitu naik taksi ajaaaa.....

Sebenernya yang bikin dongkol tu bukan 30 ribu nya. Siape tahu emang ongkosnya segitu. Yang bikin mangkel sampe sekarang tu kenapa sebelumnya bapaknya nggak jawab pas ditanya berapa ongkosnya. Jadi suudzon deh,,curiga kalo tu bapak emang sengaja nggak pengen ada kesepakatan harga sebelumnya, biar pas uda nyampe te-ka-pe bisa sebutin banyaknya ongkos sesuka dia.

Lain kali jangan mau naik becak kalo belum ada kesepakatan berapa ongkosnya!

Jumat, 02 November 2012

November Wishes

Nggak terasa ya...thn 2012 tinggal 2 bulan lagi. Kayaknya kemarin baru bulan Februari, eh hari ini udah masuk bulan November aje.
Btw,,, bgaimana kabar resolusi 2012 ku?
Cek satu-satu ahh...
* Kelar skripsi   à done ^^
* Wisuda à done ^^
* Menemukan Mr. Right Feeling à dalam proses. Semoga lekas ketemu. Aamiin J
* Asah softskill à BELOM!! Bingung apanya yang mau diasah..hehe
* Talk less do more à Hmmmm.....udah belum ya?
* Maen ke Bandung : Trans Studio à Belom! Nggak yakin deh bakal kesampean
* Bertemu Raditya Dika à Udaaah donkkk...sayang nggak bisa foto bareng L

Hey..dari 7 resolusi,,baru 3 yang tercapai. Ckckckck. Semoga 2 bulan ke depan dapat mewujudkan seluruh resolusi2 itu 

picture from : www.weheartit.com
Dan sekarang saatnya menyambut bulan November. And here they are! My November Wishes :
Les bahasa Inggris lagi
 Idih katrok pisan ya..hari gini belum lancar cas cis cus ngomong bhs Inggris...semoga ada dananya...biar bisa kursus bhs Inggris,,trus jadi fasih ngomong pke bhasa Inggris, siape tahu ntar dpt pacar bule, hoho
Wiyata Bakti
Semoga dalam waktu dekat segera menemukan SD untuk wiyata bakti. Di Salatiga susah bener nyari SD yang masih bisa menampung tenaga wiyata bakti, penuhhhh
Proyek 50 Judul
Bulan ini saya menargetkan bisa mengirim 50 tulisan ke berbagai media. Hehe..terdengar nggak masuk akal sih...tapi nggak masuk akal bukan berarti nggak bisa terwujud kan?
Pensiun kepo-in orang
Udah ahhh...nggak mau lagi buang2 waktu stalkingin TL gebetan, saingan, mantan gebetan, pacar si ini itu. Udah buang2 waktu, makan ati pula...bikin jiwa raga nggak sehat,,wkwk
November cantik
Jangan males mandi (rrrrrr), belajar dandan (ecieee), sebisa mungkin nggak pake baju yang mefet2, minum air putih 8 gelas sehari, atur pola makan.....
Lolos seleksi editor freelance
Alhamdulillah sampai saat ini masih bertahan sampai di minggu ke-9. Semoga bisa mengikuti seleksi sampai tahap akhir...dan tentu saja diterima.... aamiin
2 fiksi, 2 non fiksi
Target bulan ini bisa baca 2 novel, dan 2 buku apa ajalah..yang jelas buku non fiksi

Itu November wishes ku.
Apa November wishes mu?