Jumat, 21 Desember 2012

Menunda itu mengurangi kadar ke-keren-an

Beneran deh! Menunda melekukan/menyelesaikan pekerjaan itu bisa mengurangi kadar ke-keren-an kita!
Contohnya..........saya!
Belakangan ini berhubung Salatiga lagi adem banget (udah dari dulu dink :D) jadwal keramas rambut jadi nggak teratur. Biasanya ni keramasnya 2 hari sekali, tapi berhubung brrrrrrr adem... langsung deh ‘keramasnya besok aja! ’. Nah, pas besoknya, terulang lagi ‘keramasnya besok aja deh’, dingin....Dan akhirnya karena udah jatah keramas tapi belum keramas2 juga, rambut jadi lepek, berminyak, daaaan ketombe-an...ahhhhh...jadi nggak keren deh
gambar dari : ilovedoodle.com

Terus,,
Malem hari. Niatnya mau nyetlika baju buat kerja esok hari. Tapiii berhubung hoby nunda pekerjaan , nggak jadi deh. “Besok pagi aja ah, nyetlikanya” batinku.
Dan esoknya...jeng...jeng...jeng...bangun kesiangan....Biar nggak terlambat masuk kerja, acara nyetlika bajunya pun cepet-cepet dan sekenanya,  alhasil, baju, kerudung, tidak tersletika dengan mulus,masih tampak kusut. Tu kan...jadi nggak keren, berasa pake baju yang belum disetlika...

Pernah juga, waktu jaman kuliah, mau ngerjain tugas tapi ditunda-tunda terus. Pas mepet deadline,baru dikerjakan. Hasilnya? Nggak optimal banget, karena dikerjakan dengan ‘kesusu’, dan asal-asalan karena diburu waktu.

Jadiiii....intinya... Kebiasaan menunda melakukan/menyelesaikan pekerjaan itu mengurangi kadar ke-keren-an. Sekian.

Selamat hari ini,kawan!

Rabu, 19 Desember 2012

Drama Queen

Yes.....I’m A DRAMA QUEEN!
Yang udah kenal dekat dengan saya pasti setuju kalau saya ini kadang lebay nya nggak ketulungan. Suka heboh sendiri menghadapi hal-hal yang ‘seharusnya’ kecil. Suka ‘mbingungi’ orang lain karena masalah sepele. Suka mendramatisir suasana hati. Suka ngambek berlebihan karena perkara kecil.
Yes, it’s me!
gambar dari : google.com
Yang terbaru adalah kejadian tadi pagi.  Motor yang biasa saya pakai, hari ini dibawa bapak ibuk ke Jogja, padahal hari ini saya mau pake juga. Jadilah saya cemberut sejak pagi, manyun, diajak omong bapakibuk cuma jawab satu kata dua kata, ditanya “mau oleh2 apa?” jawabannya cuma geleng2 kepala. Siangnya sms dari bpk juga saya abaikan. See? Lebay banget kan saya? Cuma gara-gara motor dibawa bpk ibuk aja ngambeknya sampai segitunya, padahal di rumah masih ada motor lain yang bisa saya pakai lho...

Saya juga ingat, dulu, pernah saya dan beberapa teman diminta datang ke resepsi putranya dosen pembimbing kami. Kami diminta jaga buku tamu. Dan tahukah? 2 malam tidur saya nggak nyeyak gara-gara kepikiran pas hari H nya mau pake baju apa.  Bingung, mau pake dress, atau hem biasa, trus jilbabnya mau dikreasikan seperti apa, belum lagi sandal dan tasnya, pengennya beli yang baru. Intinya, saya pengen tampil ‘wow’, jangan sampe kalah dari teman-teman saya. Dan pas hari H nya....taraaaaa.....ternyata teman-teman saya cuma pada pake jins dan kaos, sama sepatu trepes yang biasa buat kuliah plus tas ransel kecil. Sementara saya pake baju kesayangan yang harganya lumayan bikin dompet mringis, sandal high heels, tas keren.
Padahal ni ye.... di tempat resepsi, kami kan dirias, pakai kebaya, Jadi....nggak guna banget pakai baju yang ‘wow’, toh akhirnya bajunya dilepas dan diganti kebaya. Ahhh...berlebihan banget kan ya saya? Drama queen banget deh!
jaga buku tamu :D
Dann yaaa...salah satu resolusi 2013 nanti adalah mengurangi kelebay-an saya, belajar untuk berfikir sederhana, dan tidak menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu, plus membebaskan diri untuk selalu merasa indah.

Selamat hari ini, kawan!

Minggu, 16 Desember 2012

Apa Mimpi Besarmu? #1

Apa mimpi besarmu?
Sempat bingung ketika ditanya itu.
Tapi sekarang, saya sudah tau....

Ini salah satunya :
gambar dari: weheartit.com


Sabtu, 15 Desember 2012

Memanfaatkan waktu luang VS Meluangkan waktu

In My Opinion,,,memanfaatkan waktu luang itu berarti suatu keadaan ketika kita lagi kosong nggak punya acara, nggak ada kegiatan yang wajib dilakukan, nggak ada deadline yang harus dipenuhi, trus kita menggunakan waktu tersebut untuk melakukan ‘sesuatu’.
Misalnya, hari Minggu, libur kerja, cucian udah kelar, rumah udah kinclong, tinggal leyeh-leyeh, nah kita mengisi waktu untuk leyeh-leyeh itu untuk melakukan sesuatu, kayak nulis, nonton film, baca buku, dll.

Sedangkan meluangkan waktu, berarti kita dengan sengaja menyisihkan waktu di sela-sela kegiatan harian kita untuk melakukan ‘sesuatu’. Misalnya, bangun lebih awal dari biasanya demi bisa olahraga pagi, menyempatkan setengah jam sebelum tidur  untuk menulis di blog, mencoret kegiatan nonton infoteiment dan sebagai gantinya menggunakan waktu untuk beresin kamar, dll.
gambar dari : weheartit.com

Btw, kenapa saya posting tulisan tentang ini? Karena selama ini saya suka nyinyir kalo ada penulis yang ngasih tips “selalu luangkan waktu untuk nulis, biar semakin terampil.”
 “Ye..gimana saya bisa meluangkan waktu untuk nulis kalo ada tugas seabrek yang kudu dikerjakan, mana ada waktu luang?” batin saya kala itu.
Tapi belakangan ini saya baru ngeh kalau memanfaatkan waktu luang dengan meluangkan waktu itu beda. Gampangnya, kalau memanfaatkan waktu itu berarti melakukan ‘sesuatu’ dari pada nganggur nggak ada kegiatan.
Nah, kalau meluangkan waktu itu “dipaksa” untuk menyisihkan waktu di sela-sela kesibukan untuk melakukan ‘sesuatu’.
gambar dari : weheartit.com

See?
Dulu-dulu saya jarang posting di blog dengan alibi nggak punya waktu luang. Tapi minggu-minggu ini saya lumayan sering posting di blog,, itu karena saya meluangkan waktu untuk mosting entah sebelum berangkat kerja, sepulang kerja, ataupun sebelum tidur.

Selamat meluangkan waktu,, kawan!

Rabu, 12 Desember 2012

Akbersalatiga #2 : Volunteering

Ini adalah kelas AkademiBerbagi (akber)  kedua di Salatiga dan Akber pertama bagi saya. Yang belum tahu apa itu Akademi Berbagi (akber) bisa baca-baca ini dulu à Akademi Berbagi 

Beruntungnya saya, di kelas pertama yang saya hadiri ini passss banget kebetulan yang ngisi adalah mbak Ainun (@pasarsapi) sang pendiri Akademi Berbagi Indonesia. Yupssss....yang mendirikan Akademi Berbagi yang kini tersebar di banyak daerah di Indonesia ini adalah asli orang Salatiga (kini mbak Ainun  bermukim di Jakarta). And FYI, mbak Ainun ini dulunya bersekolah di SMPN 2 Salatiga trus lanjut di SMAN 1 Salatiga. Sama persis dengan saya!! Hahaha...
Semoga nanti saya bisa mengikuti jejaknya menjadi orang yang luar biasa....Aamiin

Kelas akber edisi 9 Desember 2012 ini membahas tentang Volunteering. Pertama, mbak Ainun bercerita tentang perjalanannya ke 6 kota di Amerika : Dallas-kota yang perekonomiannya sama sekali tidak terpengaruh adanya  krisis, lantaran kota ini dipenuhi oleh orang2 kaya ; Washington DC-kota yang tak pernah tidur ; Philadelphia ; Kentucky ; Seattle ; *terus yang 2 lagi lupa :P*

yang pakai dress itu kepseknya

Singkat cerita, ternyata banyak masyarakat Amerika yang tidak lebih pintar dari masyarakat Indonesia. Misalnya ni,,di salah satu kota yang mbak Ainun dkk kunjungi, mereka menemukan salah seorang sarjana komunikasi, namun dia tidak ‘pegang’ internet untuk mengakses berbagai informasi, bahkan dia tidak familiar dengan yang namanya ‘mbah google’....OMG..padahal ni ye...murid saya yang masih SD aja uda pada jago internetan, facebookan, lhah itu sarjana KOMUNIKASI lho bok,,,masa’ iya g kenal internet? Kasiann

Lalu kalau emang kita lebih pinter, kenapa Amerika jauh lebih maju dari kita? Alasannya adalah karena mereka punya KOMITMEN, KESADARAN, dan KONSISTENSI untuk membangun kotanya!  Itu kuncinya. Dan hebatnya lagi, di Amerika kegiatan volunteering sudah dilakukan mulai dari anak SD. Na, volunteering inilah yang menjadi pokok bahasan di kelas Akber kali ini.

Kenapa harus volunteering?
- karena sistemnya cair, semua kalangan bisa terlibat
- prosesnya cepat
- ada rasa memiliki
- bisa dilakukan oleh siapa saja, dimulai dari mana saja, dan kapan saja
- melatih empati, kerjasama, kepemimpinan
- melalui volunteering ini kita bisa benar-benar tau apa yang sebenarnya dibutukan masyarakat

Kurang lebih itu deh yang disampaikan mbak Ainun. Kalau mau penjelasan yang lebih lengkap sila simak timeline nya @akbersalatiga

mbak Ainun

saya jilbab ungu kaos putih

Yang bisa saya tangkap dari penjelasan mbak Ainun adalah volunteering ini adalah kita melakukan sesuatu untuk masyarakat tanpa dibayar atau bisa juga kita melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi yang ada.
Misalnya di kota-kota besar macam Jakarta, Bandung mulai muncul komunitas Indonesia Berkebun (untuk mengajari bagaimana menanam serta merawat tanaman), Komunitas Nebengers (orang2 yang tempat kerjanya satu arah saling nebeng dalam satu mobil terus mereka tinggal iuran buat beli bensin, lumayan kan, selain hemat, juga mengurangi kemacetan plus mengurangi polusi), trus ada juga Indonesia Mengajar (mengirim pemuda-pemudi terbaik bangsa untuk mengabdi dengan menjadi guru di daerah pelosok selama 1 tahun), dan masih banyak lagi.

 Yang menjadi catatan penting bila kita ingin menjadi volunteer : usahakan jangan bergerak sendiri. Cari partner yang sepemikiran. Supaya pekerjaan lebih mudah dan tidak terlalu berat.

Semoga dalam waktu dekat saya bisa mulai ikutan volunteering ^^

Senin, 10 Desember 2012

Huftt

Rasanya tu nyesel. Bener deh merasa bersalah banget kalo sampe mbentak anak-anak. Sebenarnya nggak pengen teriak-teriak, nggak pengen marah-marah. Tapi??? Kalo ada anak yang sudah keterlaluan gmn donk? Masa’ ni ya, dinasehatin gurunya malah cengar-cengir, dibilangin gurunya malah tutup kuping,,, itu sih nglawan namanya.

Hfffttt sebenarnya cuma 2 anak sih yang naudzubillah susah beneerrr dibilangin,,,tapi dua anak itu punya kemampuan luaaar biasa untuk mengacaukan kestabilan kelas. Yang ngumpetin tas, tempat pensil, bla bla bla punya temennya, pokoknya usill banget! Mana kalo ada tugas nggak pernah dikerjain sampai selesai.... Ampun deh,,,semoga mereka berdua segera diberi pencerahan.

Sabtu, 08 Desember 2012

Kalau Rambut Tidak Pada Tempatnya

Pernahkah teman-teman mengalami kejadian ketika sedang makan, tiba-tiba menemukan ‘sesuatu’ (baca: rambut) di makanan itu?
Entah rambutnya yang masak, entah rambutnya yang jualan, entah rambutnya yang lagi makan...Pokoknya rambut.

Saya pernah. Dan yaa...biasa aja tu. Ya emang sih agak gimana gitu...tapi setelah rambut itu diambil,,,lanjut makan lagi deh (pura-pura tidak ada apa-apa).
Itu kalo rambut yang saya temui adalah rambut panjang yang ada di kepala.
Lhah kalo yang saya temui rambut pendek nan keriting?
Arrrrrghhhh langsung ilfeel deh sama makanannya dan nggak bakalan dilanjutin makannya.

rambutnya cethar membahana yaaaa

Jadi ceritanya,,,,saya lagi makan burjo a.k.a bubur kacang ijo. Di dalemnya terdiri dari kacang ijo (ya iyalah), potongan roti tawar yang diiris dadu, kuah (bener kuah nggak sih namanya? Atau santan?), sirup, es batu, plus ketan hitam.

Satu sendok, dua sendok, tiga sendok masuk ke mulut...arrgggh segarnyaaaa....
Lanjut makan lagi....tapi..tapi...memasuki sendokan keempat....taraaaa....saya melihat sesuatu mengambang di mangkok kacang hijau saya. Warnanya hitam. Seperti benang. Kurang lebih 3 cm panjangnya. Keriting.

Hoekkk.... mirip banget sama rabut ketek!!!!
Langsung saya ciduk trus buang, dan selera makan pun mendadak lenyap.

Saya pun bertanya-tanya. Bener rambut ketek nggak ya? Tapi sumpahhh persis banget rambut ketek. Nah lho...rambut keteknya siapa coba? Yang jelas bukan punya saya! Secara ketek saya licin #ehhh,,, bersih tanpa rambut maksudnya....

Ah...tau deh tu berasal dari ketek nya siapa....yang jelas,,, lebih dari separo mangkok bubur kacang hijau pun terbuang sia-sia.... L

gambar dari: google.co.id

Jumat, 07 Desember 2012

Apa ya?

Oke!! Setuju banget kalo ada yang bilang “teori mah guampang,,prakteknya yang susyaaahhh”

Dulu ya,,waktu kuliah kayaknya enak banget tu teorinya,,misal : Biar murid betah mengikuti pelajaran, guru hendaknya menyediakan media yang menarik. Biar murid tidak bosan belajar di sekolah, sebaiknya selingi dengan kegiatan yang menyenangkan, bla bla bla

Tapi? Ternyata nggak segampang itu lho bok di lapangannya. Tadi aja ni ya, mumpung udah selesai tes akhir semester, anak-anak kelas II diajak nonton film.
Awalnya sih mereka antusias, duduk tenang, menyimak film, ehhhh 15 menit kemudian udah mulai ada yang ngantuk, jalan2 di kelas, gojek dengan temannya. Saya pikir sih mungkin gara-gara filmnya (Denias) agak berat kali ya untuk seumuran mereka. Lalu saya ganti deh film Denias dengan animasi Timun Emas.
Barangkali mereka lebih suka film animasi yang gambarnya lucu dan nggak butuh mikir berat. Tapi...tapi...tapi sama saja ternyata saudara-saudara! Cuma separo kelas yang anteng dan khusyuk menyimak. Lainnya? Ada yang main plendungan, ada yang kejar-kejaran, ada yang ngalamun, ada yang sibuk mainan.

picture from we heart it.com

Arggghhh...ini mereka maunya apa sihhhh?
Diajak nonton film aja nggak antusias, apalagi diajak belajar??
Teng...teng...teng....siap-siap putar otak untuk menaklukkan mereka, menarik keantusiasan belajar mereka, membuat mereka betah di kelas.
HARUS BISA!!!!

Senin, 03 Desember 2012

Jadi Bu Guru


Waaaa...bulan Desember udah dateng yaaa....Cepet banget ya waktu berjalan.

O iya...saya belum cerita ya tentang kegiatan teranyar saya belakangan ini. Jadi, sekitar 3 minggu ini saya punya kesibukan baru : wiyata bakti di SD. Yaaa belum resmi pegang kelas sih, masih bantu2 guru kelas II aja.

Sebenarnya wiyata bakti di SD ini lumayan jadi beban berat buat saya. Pertama, dulu sepupu saya, Hana, pernah wiyata bakti di sini juga. Dan dia itu pinter banget. Mau nggak mau pasti guru-guru di SD itu sedikit banyak membandingkan saya dengan Hana. Kedua, saya alumni SMA N 1 Salatiga yang notabene sekolah top di Salatiga ditambah lagi IPK yang.....ehm...lumayan (hehe), pasti membuat orang-orang menaruh harapan tinggi pada saya. Takutnya, saya tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka, takut mengecewakan.

Tapi yasudahlah...jalani saja. Berusaha yang terbaik. Belajar terus.
Karena guru SD itu punya tanggung jawab yang buesar banget. Mendidik anak yang masih imut2,,yang masih polos2,,tidak hanya memberi pelajaran berupa materi pelajaran, tapi juga menanamkan kebiasaan, pengertian, karakter yang saya yakin, apa yang saya ajarkan akan selalu mereka ingat sampai mereka besar.
jaman PPL

Ada satu lagu favorit yang sering dinyanyikan di kelas II, judulnya Terima Kasih Guruku kalo nggak salah.

“Pagiku cerahku
Matahari bersinar
Kugendong tas merahku di pundak

Slamat pagi semua
Kunantikan dirimu
Di depan kelasku
Menantikan kami

Guruku tersayang
Guruku tercinta
Tanpamu apa jadinya aku

Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terima kasihku

Nakalnya diriku kadang buatmu marah
Namun segala maaf kau berikan”