Kamis, 02 Agustus 2012

Kalau mereka seperti saya?


Kecewa 1x? Biasa. Kecewa 2x? Biasa juga. Kecewa 3x? Masih biasa juga. Kecewa BERKALI-KALI?? BIASSSSAAAA BANGET!

*HelaNafas*  Emang sih nggak semua yang kita pengen itu bisa terwujud, nggak semua bisa berjalan sesuai dengan rencana kita. Harapan untuk ujian skripsi di awal bulan Juli pun pupus tinggal harapan. Sampai bulan Agustus datang pun,,,masih belum ada titik terang kapan bisa segera menyandang gelar SARJANA. Beberapa kali bimbingan tapi hasilnya gitu-gitu aja, belum ada kemajuan, belum ada kejelasan. Dan akhirnya sampai di sinilah saya. Di titik jenuh. Di titik abu-abu. Di titik yang....... *speechless*. Intinya saya ingin MENYERAH.

Lalu? Beberapa hari yang lalu ketika saya sedang di dalam bis yang sedang ngetem di terminal saya melihat sesuatu. Bukan sesuatu yang luar biasa sih. Bahkan hal yang biasa banget bagi orang-orang yang sering naik bis.
Sore itu, seperti biasa beberapa penjaja minuman dan makanan kecil naik ke bis menawarkan dagangan mereka. Seperti biasa juga, ada dagangan mereka yang terbeli ada juga yang tidak. Saya sempat mengamati dagangan salah satu dari mereka. Seorang bapak-bapak. Sekitar 40-50 tahun lah. Saya masih ingat, dia membawa 3 botol aq*a, 2 botol miz*ne, dan beberapa tahu asin ketika naik ke bis yang saya tumpangi. Ketika turun saya lihat dagangannya masih utuh. Tidak ada yang beli. Kemudian dia beralih ke bis yang ngetem di depan saya. Ketika turun dari bis itu, saya lihat dagangannya masih dalam jumlah yang sama. Itu berarti tidak ada yang beli (lagi). 3 menit, 4menit, lewat. Bis di depan saya berangkat, digantikan dengan bis lain. Bapak pedagang tadi  naik ke bis itu. Begitu turun, saya lihat dagangannya masih sama seperti tadi. Tandanya tidak ada yang beli (lagi).
Gambar dari http://weheartit.com/entry/33973256

Saya berani bertaruh, ketika turun dari bis yang saya tumpangi pasti ada rasa kecewa yang dirasakan bapak tadi ketika dagangannya tidak satupun yang laku. Apakah dia menyerah? Tidak. Dia kembali lagi naik ke bis yang lain. Masih juga belum ada yang beli. Kecewa? Saya yakin pasti iya. Menyerahkah bapak tadi? Tidak. Dia naik ke bis yang lain lagi. Dan masih juga belum ada dagangannya yang terjual. Kecewa? Saya rasa iya. Menyerah? Tidak. Buktinya bapak itu masih bertahan di terminal, menunggu bis lain lagi yang datang.

Lalu? Satu pertanyaan muncul di pikiran saya. Apa jadinya kalo bapak pedagang tadi seperti saya?Yang beberapa kali mencoba, beberapa kali tidak ada hasil yang positif, kemudian menyerah. Mau dikasih makan apa anak istrinya?

Jadi...in my opinion  Kecewa 1x? Biasa. Kecewa 2x? Biasa juga. Kecewa 3x? Masih biasa juga. Kecewa BERKALI-KALI?? BIASSSSAAAA BANGET!

Merasa kecewa karena apa yang kita inginkan tidak tercapai, apa yang kita rencanakan tidak berjalan mulus, adalah hal yang wajar.

Pointya adalah boleh kecewa, tapi jangan berlarut-larut.  Gagal - kecewa - mencoba lagi - gagal lagi - kecewa lagi - mencoba lagi - begitu seterusnya hingga mendapatkan apa yang saya inginkan, apa yang saya harapkan.

Yang sedang kecewa, senyum dulu yuk...
Selamat hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar