Kamis, 25 Oktober 2012

Lebaran haji tahun lalu

HHhmmmm...besok lebaran haji ya?
Kenapa jadi ngerasa mellow ya?
Ahhhh...kangen suasana lebaran haji tahun lalu ternyata...

Tahun kemaren ngrayain Idul Adha di posko KKN, di Kalinusu, Bumiayu, Brebes.
Liat kambing2 disembelih di samping posko, liat warga bagi2 daging kambing di depan posko, masak daging kambing –entah apa nama masakannya- bareng temen2 seposko, daging kambing melimpah di posko, sampe dengan terpaksa ada yang dibuang gara-gara uda keburu bau tapi belum sempet dimasak.

4 cewek penghuni posko

di depan posko

Sumpah kangen berat dengan masa-masa KKN.
Lengkap deh,, dulu tu ada senengnya, ada bosennya, ada bete nya, ada ngeselinnya, tapi yang paling dominan sih senengnya.
Kangen kangen kangen kangen kangen.....

G-day

Legaaaaaa.......
Akhirnya resmi juga menyandang gelar S.Pd setelah kemarin tgl 17 Okt diwisuda.
Tapi, ternyata eh ternyata wisuda tu nggak se WOW yang saya kira. Dulu waktu masih muda (masih aktif kuliah maksudnya) liat kakak2 angkatan yang diwisuda tu rasanya WOW banget deh... Yang laki jadi gagah dengan jubah wisudanya, yang cewek juga nggak kalah ciamiknya dengan mengenakan kebaya yang manis-manis. Dan wajah mereka tu kayaknya bahagiaaaa banget.

Tapi setelah mengalaminya sendiri? Ya gitu deh,,
Seneng sih...uda bisa menyelesaikan satu tahap studi. Uda dapat gelar baru juga. Tapi tetep aja nggak berasa “wisudanya”.


Mungkin kurang lebih karena ini ni :
1.     Sebeneranya kuliah di jurusan PGSD ini bukan pilihan saya, pilihan ortu saya tepatnya. Jadi ya biasa aja rasanya setelah lulus.
2.    Nggak ada pendamping wisuda (baca : PACAR). Pacarnya lagi nyasar ke hatinya cewek laen kali ya? Wkwkwkwk
3.    Kebayanya tidak sesuai harapan (masih ngiler sama kebaya warna peach di malioboro dulu T.T)
4.    Make up nya tebel banget nget....Berasa pake topeng. Rasanya pengin acak2 muka.

Tu kan...ekspresinya kyak lagi nahan kentut

Ahhh... semoga beberapa tahun lagi bisa merasakan wisuda (lagi). Aamiin

Selasa, 23 Oktober 2012

Vinooooo

Patah hati adalah ketika ditinggal nikah Vino Bastian.....


Arrrgghhhh...tolooonggg...
Mereka serasi banget...



Semoga langgeng dan mjd keluarga sakinah, mawaddah, warahmah


Jumat, 19 Oktober 2012

Yes, You Can!

Awal2 bikin blog, blog milik Ollie (www.salsabeela.com)adalah salah satu blog yang saya follow setelah blognya raditya dika. Akun twitternya Ollie @salsabeela juga salah satu akun yang saya follow semenjak awal saya punya akun twitter.

Kalau tidak salah saya mulai ‘mengenal’ Ollie ketika blognya muncul di majalah CHIC. Langsung deh kagum sama si cantik ini. A writer, blogger, entrepeneur, designer, and many else. Multitalenta banget.

Saya pertama kali mengenal istilah passion juga dari hasil baca-baca tulisan di blognya Ollie.

Dulu saya sempat berandai-andai, kalau saja dikasih kesempatan untuk satu minggu aja nguntit Ollie, ngikutin kemana aja dia pergi, mengamati apa aja aktivitasnya sehari-hari, belajar langsung bagaimana caranya membagi waktu, bertanya bagaimana bisa dia mencapai begitu banyak prestasi di usianya yang masih muda. Ah pasti bakalan seneng banget.


Beruntunglah saya –dan mungkin kawan-kawan lainnya- Ollie baru aja nulis buku berjudul “Yes, You Can!”. Isinya tentang berbagai hal, mulai dari apa yang dialaminya, apa yang diamatinya, apa yang dipelajarinya dari tokoh-tokoh yang menginspirasinya, apa yang dilakukannya untuk menyikapi kejadian-kejadian dalam hidupnya, dan sebagainya.

Buku ini ditulisnya untuk menjawab pertanyaan “Apa rahasia sukses seorang Ollie?” Pertanyaan yang berkali-kali ditujukan padanya.


IMO, lewat buku ini kita bisa lebih jauh mengenal sosok Ollie. Yang mungkin sebelumnya kita hanya tau prestasi-prestasinya aja, lewat buku ini kita bisa memandang hidup dari sudut seorang Ollie.

Disampaikan dengan bahasa sehari-hari membuat buku ini gampang dicerna karena dengan lugas mentransfer pesan yang ingin disampaikan Ollie pada pembacanya.

Yang ingin tahu lebih lanjut seperti apa isi bukunya, langsung baca sendiri aja ya bukunya J   

Jumat, 05 Oktober 2012

Cuma Mimpi Kok

Kata orang mimpi itu cuma bunga tidur. Nggak lebih.
Tapi dengan adanya mimpi, bisa membuat kita bersyukur, bisa juga membuat kita kecewa bahkan mengumpat.

Seperti semalam misalnya. Saya mimpi orang yang saya sukai mesra-mesraan sama orang lain. Jangan ditanya gimana rasanya. Dongkollll,,,,cemburu,,,,sebel juga. Tapi ketika terbangun dan mendapati itu hanya mimpi, langsung deh bersyukur....”Alhamdulillah cuma mimpi”

picture from : weheartit.com

Sebaliknya,,,ketika beberapa malam yang lalu saya mimpi jalan bareng Fedi Nuril, (catet : Fedi Nuril booookkkk) yang bibirnya sekseh itu (tolong abaikan pernyataan barusan) dengan kecewa saya bilang “Ahhhh.....kenapa cuma mimpi sih....” ketika terbangun dan tersadar kalau itu cuma mimpi a.k.a. bunga tidur.

Kira-kira nanti malam mimpi apa ya? ^^


Kamis, 04 Oktober 2012

Saya nggak begitu suka difoto

Iya! Saya nggak begitu suka difoto.
Jadi koleksi foto saya enggak banyak. Palingan cuma untuk kesempatan2 tertentu aja sama kalo pas lagi ngumpul sama temen.
Kenapa? Karena saya enggak photogenic. Enggak pinter pose juga.
Sekian


Picture from: weheartit.com

Selasa, 02 Oktober 2012

Sedikit Lupa

Hey kau yang di sana
Lama nian tak bersua
Sampai-sampai aku lupa bagaimana parasmu


Hey kau yang di sana
Masih ingat aku?
Masih adakah fotoku dalam dompetmu?

picture from : weheartit.com

Senin, 01 Oktober 2012

Susahnya bilang Maaf, terima kasih, I Love you

Lebih gampang bilang “MAAF”; “TERIMA KASIH” ; “I LOVE YOU” ke teman, sahabat, atau pacar lho daripada ke orang tua. Setidaknya itu yang terjadi pada saya.

Kenapa?

Jangan tanya! Saya sendiri juga tidak tahu. Rasanya berat gitu bilang maaf ketika melakukan kesalahan kepada ortu, ketika mengecewakan mereka.
Bilang terima kasih? Lumayan sering sih, kalau habis dikasih duit,,hehe, Tapi bilang terima kasih karena telah diurus, dibesarkan, dilindungi, disayangi, dibiayain sampai segedhe ini? Paling cuma dalam hati, nggak diucapin langsung ke mereka.

Foto jaman jadul

Trus, bilang I love You? Aku sayang ibu? Aku sayang bapak? Rasa-rasanya kok nggak pernah ya? Hmmm sering sih aslinya bilang gitu,,,tapi ya itu tadi, cuma dalam hati, ketika berdoa, sama ketika nulis diary. Ngucapin langsung? Nggak pernah. Rasanya gimana gitu kalau tiba-tiba bilang “Ibuk, Dian sayang Ibuk” atau “Bapak, Dian sayang Bapak”.
Foto jaman masih pada kurus
Hmmm...orang tua saya juga nggak pernah sih bilang langsung kalau mereka sayang sama saya. Tapi dari cara mereka memeperlakukan saya, cara mereka merawat saya ketika sakit, perhatiannya mereka, saya tahu kalau mereka menyayangi saya. Sayang banget.
Kira-kira mereka tahu juga nggak ya kalau saya sayang banget banget ke mereka?