Selasa, 19 April 2011

Belajar dari Kupu-Kupu

Jadi tadi ketika kuliah PPSD (Penelitian Pendidikan SD) Bu Widi, dosen saya menayangkan sebuah slide buat 'memompa' semangat kami, mahasiswanya, maklum sekarang kami sudah berada di semester tua, jadi sudah tidak bisa santai-santai kayak dulu lagi. Mata kuliah semakin sulit, banyak tugas, dan mulai memikirkan nasib masa depan menjelang PPL , KKN, SKRIPSWEET. 

Nah di slide itu diceritakan tentang perjalanan seekor kupu-kupu semenjak masih berupa kepompong. Diceritakan ketika masih menjadi kepompong, kepompong tersebut berusaha keluar dari wadahnya, dia mencoba berjam-jam namun belum bisa keluar juga. Tanpa sengaja, ada seorang laki-laki yang menyaksikan kejadian itu. Dia merasa kasihan pada kepompong itu. Si laki-laki baik hati itu pun memotong wadah tempat kepompong, sehingga kepompong tadi bisa keluar dan akhirnya menjadi kupu-kupu, meskipun dengan sayap yang lemah yang mengakibatkan seumur hidupnya ia tak akan bisa terbang.

Kenapa? Ternyata tindakan 'pertolongan' yang diberikan oleh laki-laki tadi, tanpa sepengetahuannya telah membuat perkembangan sayap kupu-kupu menjadi tidak sempurna. Sebenarnya usaha yang dilakukan oleh kepompong selama berjam-jam agar bisa keluar dari wadahnya merupakan sebuah proses/perjuangan agar sayapnya bisa tumbuh kuat dan bisa terbang dengan sempurna.

Yang menjadi poin pelajarannya adalah perjuangan hidup yang harus kita lalui sebenarnya merupakan proses pendewasaan kita, semua perjuangan itulah yang akan membuat kita lebih kuat dan pada akhirnya menjadikan kita manusia dewasa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar