Percayakah kalian dengan
kata-kata “Anything happens for a reason”?
Dulu sih saya
percaya-nggak percaya ya sama kata-kata itu. Ah palingan juga cuma sekedar kata-kata mutiara sebagai penghibur rasa
kecewa, pikir saya.
Tapi sekarang, seiring
bertambahnya umur, bertambahnya pengalaman (ecieee...),bertambahnya bla bla
bla, saya jadi percaya kata-kata itu bukan hanya sekedar kata-kata, tapi emang
benar begitulah adanya.
Contohnya ni, sekitar
bulan november 2012 (selepas wisuda), saya melamar ke 3 SD di Salatiga. Dan
ketiganya ternyata sudah penuh, tidak ada lowongan untuk wiyata bakti. Sempet
bikin males juga sih, bahkan sudah bulat keputusan untuk tidak usah wiyata
bakti aja, melainkan ikut kursus aplikasi flash aja sambil nunggu ada tes
penerimaan CPNS. Namun tiba-tiba ada kabar dari bulik saya, kalau ada sebuah SD
yang kemungkinan lagi butuh guru,
saya pun disarankan untuk mencoba memasukkan lamaran ke sana. Voila, saya
langsung di ACC di SD itu dan sekarang di sinilah saya, mengabdi di kelas 2.
gambar dari : google.co.id |
Bersyukur deh dapet tempat di SD ini. Fasilitas oke, rekan
kerja yang menyenangkan, suasana kondusif, asyik deh intinya. Dan saya pun jadi
terpikir, mungkin alasan kenapa saya “ditolak”
oleh 3 SD sebelumnya adalah karena Allah ingin saya di sini. Di SD yang oke
ini. Coba aja kalau seandainya saya diterima di salah satu dari 3 SD pertama,
mungkin saat ini saya belum bisa merasakan mengajar menggunakan LCD kapanpun
dibutuhkan,,juga bekerja bersama rekan2 yang menyenangkan.
See? Anything happen for a
reason kan?
Jadi kalau apa yang kita
harapkan, apa yang kita inginkan belum bisa terpenuhi. Mungkin Allah sedang menyiapkan sesuatu yang lain,yang lebih ‘wah’, yang lebih
baik dari apayang kita inginkan.
Selamat hari ini kawan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar