( dimuat di majalah GADIS no 31 tahun 2007 )
Cewek mana sih yang nggak pengen tampil seksi di depan cowoknya. Itulah yanga ada di pikiran Cathy saat ini. Semenjak jadian dengan Rony seminggu yang lalu, Cathy memang banyak merubah penampilannya. Dulu dia nyaman dengan mengenakan celana jeans, kaos sedikit kebesaran, dipadu dengan sepatu kets biru favoritnya. Rambutnya dikucir ekor kuda Tapi Cathy yang sekarang penampilannya berbeda, dia terobsesi untuk tampil seksi.
Sabtu ini Rony mengajaknya keluar. Kencan pertama. Dan Cathy ingin kencan pertamanya ini berjalan dengan sukses. Dia ingin terlihat seksi di depan Rony. Sudah hampir satu jam Cathy berkutat di depan cermin. Cathy mengenakan blus lengan panjang berwarna biru muda dipadu rok yang sangat mini. Memakai sepatu highheels yang baru dibelinya kemarin. Rambut yang biasanya diikat ekor kuda kini digerai, menurutnya supaya terlihat lebih dewasa.
Ting tong.
Itu pasti Rony, katanya dalam hati. Sebelum turun menemui Rony, Cathy mengecek sekali lagi penampilannya di depan cermin, kalau-kalau ada yang kurang. Benar saja, Cathy merasa ada yang salah dengan blusnya. Ya, blusnya kurang seksi. Tanpa pikir panjang dia melepas kancing blusnya yang paling atas, hingga memperlihatkan sedikit belahan dadanya. ’Sempurna’ batinnya.
Sejam kemudian Cathy dan Rony sudah duduk manis berhadap-hadapan menikmati crepe keju dan es krim vanila bertabur kacang di atasnya di sebuah cafe.
”cath, aku ke toilet bentar ya,” kata Rony sambil beranjak dari kursinya.
”Jangan lama-lama ya . . . ”pinta Cathy. Dia merasa agak waswas ditinggal di sini sendirian. Soalnya di pojokan cafe ada segerombol cowok yang mirip preman yang dari tadi pada melototi Cathy sambil cekikikan. Bukannya apa-apa sih, hanya saja Cathy takut kalau diapaapain sama mereka. Menurut pengalaman beberapa temannya, cowok-cowok model preman kayak mereka ini sukanya gangguin cewek yang lagi sendirian apalagi . . . yang pakai baju seksi . . . Hi . . .syerem . . .amit-amit deh.
Firasat buruk Cathy terbukti. Cowok-cowok preman tadi berjalan ke arahnya. Aduh gimana nih mereka kesini . . . Rony juga belum keliatan lagi. Aduh, kalo mereka gangguin aku gimana ya . . . batin Cathy.
”Hai manis, sendirian bih, mana cowoknya? Jalan-jalan ma kita-kita aja yuk . . .” kata salah satu dari preman-preman tadi.
Cathy takut setengah mati ’disapa’ preman-preman itu. Dan parahnya lagi mereka semakin mendekat bahkan duduk di kursi kosong sebelah Cathy sambil ngliatin rok super mininya Cathy plus blus yang sedikit memperlihatkan belahan dadanya. Cathy panik setengah mati.
Ah, itu Rony, batin Cathy. Dia segera berlari menghampiri Rony dan menarik tangan Rony untuk segera keluar dari café.
”Ron, kita pergi dari sini sekarag. Cepet !!!,” Cathy menarik tangan Rony tanpa persetujuan yang punya.
”Kamu ini napa sih Cath?” tanya Rony saat mereka sudah berada di mobil Rony.
”Kamu nggak liat, aku tadi digangguin preman-preman sialan itu?”
”O . . . kirain napa . . . ternyata . . .”kata Rony santai.
”Kamu ini gimana sih, ceweknya digangguin preman kok malah santai kayak gitu. Kalau tadi aku diapaapain gimana?”
”Salah kamu juga sih. Siapa suruh pakai baju seksi kayak gitu. Kan jadi mendorong orang lain buat berbuat yang nggak-nggak.”
”Iya juga sih, sebenarnya aku juga kurang nyaman pakai baju yang seksi kayak gini. Tapi . . . ”
”Kalau nggak nyaman kenapa dipakai ?”
”Uh . . . kamu ini memang nggak ngerti perasaan cewek! Cewek mana sih yang nggak pengen terlihat seksi di mata cowoknya.”
”Jadi gara-gara itu kamu merubah penampilan kamu. Dangkal banget sih kamu . . . Supaya terlihat seksi tu nggak harus pake baju yang terbuka kayak gini, tapi kesan seksi bisa muncul bila seseorang mengenakan baju yang nyaman dipaianya sehingga menimbulkan rasa percaya diri si pemakai. Asal tau aja ya, aku lebih suka kamu yang dulu, pakai celana jins dan kaos yang biasa kamu pakai, sama sepatu kets. Dengtan penampilanmu yang seperti itu kamu terlihat sporty. Dan jujur, kamu jauh terlihat lebih seksi dengan penampilan kamu yang dulu.’
”Hah . . . pakai celana jeans plus kaos gombrong kamu bilang seksi?”
”Yup,” kata Rony mantap.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar