Rabu, 01 Februari 2012

Saya juga mau menjadi manusia Salmon :)


Udah pada tau kan bukunya Raditya Dika yang terbaru? Dan pastinya uda pada baca juga. “Manusia Setengah Monyet  Salmon”. Yups,,Manusia Setengah Salmon.  Pertama kali tahu judulnya, biasa aja. Ya iyalah, dari buku pertama Radith selalu ada unsur hewan di setiap judul bukunya. Mulai dari Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, hingga Marmut Merah Jambu, dan kini yang terbaru Manusia Setengah Salmon. Beberapa minggu setelah kelar baca tu buku, baru deh tiba-tiba aja kepikiran (kadar lemotnya kebangetan deh), “kenapa Salmon ya?” “kenapa nggak Ko’i, Ikan Emas, atau arwana sekalian?”
radit si manusia 1/2 salmon


Karena penasaran, saya ambil buku itu, saya baca lagi. Dan di 3 halaman terakhir saya menemukan ini :

"Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya. Kita sering berpikir ini adalah perpisahan sehingga merasa sedih melepas hal-hal yang diakrabi, hal-hal yang selama ini membuat kita senang dan nyaman. Akhirnya, melakukan perpindahan ke tempat baru membuat kita dihantui rasa cemas. Apakah akan sama enaknya? Apakah akan sama menyenangkannya? Apakah akan lebih baik?
Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak hanya bisa bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau tak mau, kita harus seperti ikan salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan harapannya. Bahkan, rela mati di tengah jalan demi mendapatkan apa yang diinginkannya."


Karena penasaran dengan yang namanya Salmon ini, saya pun googling... Na dari googling itu saya jadi tau ternyata si Salmon ini mampu berenang melawan arah arus sungai yang mengalir. Walaupun cukup deras tapi dengan gigih mereka mengerahkan kekuatan mereka berenang melawan arus untuk ke tempat yang mereka inginkan. Mereka menggerakkan ekor mereka dan melesat melawan arus. Kadang harus melompat dan berenang kembali menelusuri arus sungai. Itu memang beresiko, mereka dapat saja terpental dan membentur batu. Tapi yang lebih beresiko adalah beruang yang biasanya telah menunggu untuk menangkap ikan salmon yang melompat dan berenang melawan arus tersebut.
Bernyali gedhe ya si Salmon?

the amazing journey of Salmon

Poinnya adalah berani “move on” dan berani ambil resiko!

Setuju sekali dengan yang dikatakan Radith : "Gue jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gue gak perlu menjadi manusia super. Gue hanya perlu menjadi manusia setengah salmon : berani pindah." (Raditya Dika, Manusia Setengah Salmon)

Dan juga berani mengambil resiko!
Kita -para manusia- ini dalam melakukan perjalanan hidupnya jangan mau kalah sama Salmon. Harus berani menempuh rintangan-rintangan dan berani ambil resiko untuk mencapai mimpi-mimpi kita. #tsyaahhh... #cocok?


Sumber bacaan :

http://valensprana.blogspot.com/2011/06/belajar-dari-ikan-salmon.html
http://billyboen.com/belajardariikansalmon/

Picture from : google.co.id

1 komentar:

  1. hallo dian...
    kunjungan balikan..
    terima kasih sudah mampir.
    inspirasi yang bagus soal 'move on' ala salmon.
    =,D

    BalasHapus