Gemes deh, baca berita kalau Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, yang terletak di kawasan TIM terancam tutup karena kekurangan dana untuk biaya perawatan. Padahal di sana tersimpan ribuan dokumen dan naskah sastra, puisi yang ditulis oleh Chairil Anwar pun juga tersimpan di sana.
Dan ternyata, perpustakaan dan pusat dokumentasi di beberapa daerah juga tak kalah menyedihkan. Sebut saja Perpustakaan Bung Hatta di Jalan Adi Sutjipto, Yogyakarta yang telah ditutup sejak tahun 2006. Gedungnya kini bocor di sana-sini, seperti rumah hantu. Padahal perpustakaan itu menyimpan lebih dari 40.000 buku yang kini dititipkan di Perpustakaan Gadjah Mada "Semua buku diikat, entah bagaimana perawatannya," ujar Edi Swasono, Ketua Dewan Pembina Yayasan Hatta ( Kompas, 27 Maret 2011 ).
Tak jauh bereda dengan 'teman' lainnya, Museum Negeri Sulawesi Tenggara di Kendari yang menyimpan sekitar 5.000 koleksi benda kuno, termasuk diantaranya 100 naskah tua pun kini sudah rusak karena tak terurus lantaran sudah satu dekade ini museum tak lagi mendapat anggaran perawatan dan pemeliharaan.
Hua...andai aja saya seorang milionaire, saya mau deh nanggung biaya perawatan...untuk perpustakaan2 itu... Sedih aja liat buku-buku berharga, arsip dan dokumen-dokumen kuno rusak tak terawat seperti itu.
Untung aja, masih ada orang-orang yang peduli pada perpustakaan-perpustakaan itu. Mereka tidak mau tinggal diam menyaksikan aset-aset berharga itu musnah begitu saja. Mereka -yang bagi saya orang2 keren ini- meggalang dana melalui #koin sastra untuk HB Jassin, agar Pusat Dokumentasi sastra tersebut tidak ditutup. Yuk, bagi temen-temen yang mau ikut nyumbang di #koin sastra bisa cari info dari twitter dengan memakai hastag #koinsastra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar